Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Sari Quratul Ainy di Semarang, Selasa, mengatakan, selain Kota Semarang juga terdapat 2.392 layanan hemodialisa bagi pasien peserta JKN di Kabupaten Demak.
BPJS Kesehatan Semarang sendiri membawahi wilayah Kota Semarang dan Kabupaten Demak.
"Total pembayaran klaim untuk layanan tersebut dalam lima bulan tahun 2025 sudah mencapai Rp29 miliar," katanya.
Ainy menuturkan penyakit ginjal kronis membutuhkan layanan hemodialisa yang termasuk dalam layanan berbiaya mahal.
Ia menyebut penyakit gagal ginjal kronis membutuhkan perawatan medis secara terus menerus, salah satunya dengan cuci darah.
Ia menambahkan bahwa peserta JKN dapat mencegah gagal ginjal kronis dengan mengelola faktor risiko kronis, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi, menjaga pola makan, serta melakukan aktivitas fisik secara rutin.
Sementara itu, penyediaan layanan cuci darah di Ibu Kota Jawa Tengah bertambah dengan pembukaan unit hemodialisa milik RS Banyumanik 2 Kota Semarang.
RS Banyumanik 2 merupakan salah satu unit layanan kesehatan yang berada di kawasan atas Kota Semarang.
Direktur Rumah Sakit Banyumanik 2 Semarang, Endang Nuriyati, menyebut RS tersebut banyak menerima pasien melalui unit gawat darurat dalam keadaan komplikasi dan membutuhkan pelayanan hemodialisa. (QA)
No comments:
Post a Comment